Anggota Brimob yang Intimidasi Fotografer itu Minta Foto-Foto Ini Dihapus dari Kamera Wartawan.

Artikel terkait : Anggota Brimob yang Intimidasi Fotografer itu Minta Foto-Foto Ini Dihapus dari Kamera Wartawan.

Anggota Brimob yang Intimidasi itu Minta Foto-Foto Ini Dihapus dari Kamera Wartawan.

POSMETRO INFO - Fotografer Inilah Koran, Bambang Prasethyo melaporkan tindakan intimidasi yang ia peroleh dari oknum anggota Brimob, di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Kota Bandung, Sabtu, 23 April 2016. Ibenk, panggilannya, datang sekitar pukul 7.30 WIB untuk meliput kebakaran dan kerusuhan di lapas tersebut. 

Sekitar pukul 8.00 pagi, petugas pemadam kebakaran pun berupaya memadamkan api. Upaya itu mendapatkan perlawanan dari dalam lapas. Narapidana melemparkan batu dan barang-barang lain ke luar agar petugas tidak bisa memadamkan api. 

Ibenk melihat sebagian narapidana juga membawa kayu.  Petugas kepolisian berbondong-bondong datang sekitar pukul 8.30 WIB. Setengah jam kemudian baru datang anggota Brimob berjumlah sekitar dua kompi.

Dengan memakai alat perlindungan diri berwarna hitam dan tameng yang menutupi kepala hingga bagian kaki, anggota Brimob mencoba masuk ke lapas.

Saat itu, ada pejabat kepolisian dan TNI yang masuk ke dalam lapas. Ibenk yang sudah memasang pengenal pers tempatnya bekerja di leher ikut masuk ke dalam. Dia sempat mengabadikan kondisi narapidana yang tergeletak dan mengalami luka-luka di lorong-lorong lapas. 

Anggota Brimob meminta foto narapidana berdarah, narapidana yang diseret anggota Brimob, pelemparan gas air mata untuk dihapus.

"Petugas juga sempat menembakkan gas air mata. Ada narapidana yang berdarah, ada juga yang digusur Brimob. Saya potret," kata Ibenk, seperti dikutip dari kronologi kejadian intimidasi yang dialaminya, dalam surat terbuka Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Bandung kepada Komandan Brimob, Minggu, 24 April 2016.

Saat hendak keluar, tiba-tiba ada pimpinan Brimob yang berseru agar anggotanya menahan Ibenk. "Siapa itu foto-foto. Ambil kameranya , hapus semua," tutur Ibenk menirukan seruan petugas tersebut.

Ibenk lantas ditarik dan ditahan keluar oleh anggota Brimob. Sedikitnya lima orang dari mereka mengerubungi dan berusaha merebut kamera dari tangan Ibenk.

"Saya bertahan. Mereka mau ambil dan hapus foto saya. Saya bilang, kalau mau dihapus di luar saja, karena di luar saya tahu ada rekan-rekan wartawan yang lain. Karena tidak boleh keluar juga, akhirnya saya biarkan mereka menghapus foto-foto kejadian di dalam lapas. Daripada foto saya dihapus semua," tutur Ibenk.

Sebelum keluar, seorang anggota Brimob memotret kartu pers dan wajah Ibenk. AJI Bandung mengecam peristiwa tersebut, dan berharap aparat kepolisian khususnya Brimob menyadari peran peliput dilindungi undang-undang.[pikiran-rakyat]

Artikel muslimnetwork2u Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 muslimnetwork2u | Design by Bamz