Gemetar, Pieter Ngaku Mualaf Saat Diinterogasi Militan Abu Sayyaf

Artikel terkait : Gemetar, Pieter Ngaku Mualaf Saat Diinterogasi Militan Abu Sayyaf

Dok. 10 WNI disandera kelompok Abu Sayyaf. Foto: Antara
POSMETRO INFO - Penyanderaan oleh Kelompok Abu Sayyaf dengan mengatasnamakan agama membuat 10 ABK gemetar selama penyanderaan. Bahkan, Nahkoda Kapal Brahma 12, Pieter Tonson terpaksa mengaku sebagai seorang muslim selama menjalani penyanderaan.

"Mereka selalu mengatakan mereka perang agama. Mereka mengatakan Saya melakukan ini bukan untuk melalukan provokasi. Akhirnya, saya mengatakan saya mualaf," ujar Pieter usai serah terima 10 WNI ABK Kapal Brahma 12 di Kantor Kemenlu, Jakarta Puaat, Senin (2/6/2016). 

Bersama dua rekannya, Pieter melakukan hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Waktu kemarin (mengaku mualaf) demi menyelamatkan nyawa kita," tandas Pieter. 

Karena selama penyanderaan, diakui Pieter, para anggota Abu Sayyaf selalu menenteng senjata. Bahkan ketika tidur senjata para kelompok abu sayyaf tak pernah lepas.

"Ya betul mereka semua bawa senjata," singkat Pieter. 

Namun, Para militan Abu Sayyaf tak seperti yang dia serta 9 WNI kira. Meski menenteng senjata, para militan Abu Sayyaf mengaku tak pernah bermain fisik kepada para tawanan. 

Pieter bersama 9 rekannya mengaku kerap mendapat tekanan. Namun, hanya sebatas ancaman dan bentuk candaan.

"Mungkin mereka pengen masuk biar cepat ditebus atau bagaimana. Tekanan hanya nakut-nakutin kita. Ultimatum segala macam tapi hanya bercanda," tutup Pieter. [rn]

Artikel muslimnetwork2u Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 muslimnetwork2u | Design by Bamz