AM Fatwa : Ketika Prajurit Dijadikan Alat Menggusur, Kepercayaan Rakyat Bisa Luntur.

Artikel terkait : AM Fatwa : Ketika Prajurit Dijadikan Alat Menggusur, Kepercayaan Rakyat Bisa Luntur.

AM Fatwa : Ketika Prajurit Dijadikan Alat Menggusur, Kepercayaan Rakyat Bisa Luntur.

POSMETRO INFO - Politisi tiga zaman yang kini bertugas di DPD RI, A.M. Fatwa, meminta TNI harus peka bahwa permasalahan pembangunan dan penataan kota Jakarta adalah masalah yang sangat sensitif. 

Karena itu ia merasa resah melihat keterlibatan prajurit TNI dalam penggusuran warga miskin yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Ia sependapat dengan para tokoh militer dan politik yang menyebut itu sebagai kemunduran reformasi TNI, tidak pada tempatnya dan bentuk intimidasi militer kepada rakyat.

Ia sayangkan TNI mau dilibatkan Pemprov, padahal warga Jakarta sadar bahwa penataan kota yang sering berujung kepada kegiatan relokasi dan penggusuran lebih berpihak kepada kepentingan koorporasi dan pengembang. Kondisi ini menjadi pemicu kecemburuan sosial di tengah masyarakat yang bisa berakibat meletupnya kerusuhan sosial, dan juga menjadi potensi konflik SARA. 

"Kepercayaan masyarakat terhadap TNI dan Polri jangan sampai menjadi rusak, sebagaimana rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum dan lembaga kekuasaan politik," kata Fatwa dalam surat terbukanya ke Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Senin (2/5).

Demi menghindari jatuhnya korban jiwa rakyat dan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap TNI, serta kehormatan dan nama baik TNI pada umumnya, Fatwa melalui Menhan Ryamizard meminta Panglima TNI menghentikan pengerahan prajurit dalam program penggusuran yang dilakukan Gubernur DKI, Basuki Purnama alias Ahok. 

"Khusus untuk rencana penggusuran kawasan Luar Batang Jakarta Utara, saya telah meminta Gubernur Ahok untuk dihentikan. Masih banyak wilayah kumuh dan kawasan elite lainnya yang perlu ditertibkan, yang tidak perlu mengorbankan rakyat, dan malah mungkin mendatangkan kesejahteraan sosial, perbaikan lingkungan hidup, dan keindahan kota," urainya.

Ia pun meminta Jakarta tidak dibangun hanya berorientasi pada pembangunan fisik, seperti halnya Singapura yang sangat jauh berbeda baik secara geografis, sosiologis, maupun budaya.[rmol]

Artikel muslimnetwork2u Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 muslimnetwork2u | Design by Bamz